Selasa, 07 Juni 2016

Sumatera Island - West Indonesia

Sumatera Island - Old Map 

  foto : koleksi geographicus.com


"Dari Sabang sampai Merauke berjajar pulau-pulau...
Sambung menyambung menjadi satu, itulah Indonesia..."

Begitu sebagian lirik lagu "Dari Sabang sampai Merauke" yg saya yakin pernah dinyanyikan oleh seluruh anak bangsa, yg menginjakkan kakinya di Sekolah Dasar negara ini.

Mungkin ada yg belum tahu kalau Sabang adalah nama sebuah kota yg letaknya di Pulau Weh, pulau kecil di wilayah paling barat negara Indonesia. Di kota itu berdiri Tugu Kilometer Nol yg menjadi penanda geografis terjauh ujung barat Indonesia.



foto : koleksi idtempatwisata.com


SEKILAS TENTANG PULAU SUMATERA

Pulau Sumatera adalah pulau terbesar ke 6 di dunia, juga terletak di wilayah paling barat Indonesia. Menurut referensi, pulau Sumatera sudah terkenal sejak jaman purba. Dahulu bermacam nama digunakan untuk menyebut pulau ini.  

"Kata yang pertama kali meyebutkan nama Sumatra berasal dari gelar seorang Raja Sriwijaya : Haji (raja) Sumatrabhumi ("Raja tanah Sumatra"), berdasarkan berita China ia mengirimkan utusan ke China pada taun 1017. Pendapat lain menyebutkan nama Sumatra berasal dari nama Samudera, Kerajaan di Aceh pada abad ke 13 dan abad ke 14."

Sumber : wikipedia.org


Pulau Sumatera dijuluki Suwarnadwipa (bahasa Sansekerta) atau "Pulau Emas" karena kekayaan alamnya yg luar biasa. Sumatera merupakan pulau penghasil gas alam, minyak bumi, batu bara, semen, timah, granit, dan bauksit. Hasil perkebunannya yg cukup terkenal adalah sawit dan tembakau.

Sayang, pulau Sumatera juga dikenal sebagai wilayah yg rawan bencana alam, khususnya gempa bumi. Gempa yg kerap menggoncangkan pulau ini membuat penduduknya sering menderita karena kehilangan keluarga dan tempat tinggal. Gempa bumi terdahsyat yg mengakibatkan gelombang Tsunami setinggi 30 meter menyapu kota Aceh pada tahun 2004 dan menyebabkan korban jiwa mencapai puluhan ribu orang.



MISTERI PERADABAN AWAL DI PULAU SUMATERA

Gua Silabe di Padangbindu, Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan ternyata menyimpan peninggalan penghuni awal Pulau Sumatera yg diduga berasal dari 5000 tahun silam.

Namun pada tahun 2009 ditemukan peninggalan lain yg lebih mengguncangkan dan spektakuler di Gua Harimau, Bukit Karangsialang, Desa Padang Bindu, Sumatera Selatan, 2 km dari Gua Silabe.

Serambi gua yg luas menunjukkan gambar cadas satu-satunya di Sumatera dan kompleks pemakaman pra sejarah yg terpadat dan terlangka di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara. Di sana ditemukan 66 rangka manusia prasejarah, peralatan serpih, tembikar, hingga tinggalan peradaban logam.

Hingga saat ini, Arkeolog telah menemukan sisa hunian, perbengkelan, dan kuburan dari ras Mongoloid, penghuni gua dengan budaya Neolitik sekitar 4000 tahun yg lalu, berlanjut dgn kebudayaan Paleometalik sekitar 2000 tahun lalu.

Sumber : http://nationalgeographic.co.id/berita/2012/12/kelambu-misteri-penghuni-purba-sumatra


PROVINSI DI PULAU SUMATERA


.

foto : koleksi indonesianway.com


Pulau Sumatera memiliki beberapa Provinsi. Mulai dari ujung paling barat menuju ke arah selatan adalah Aceh, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Barat, Kepulauan Mentawai, Jambi, Kepulauan Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Bengkulu, dan Lampung.


BUDAYA DAN TRADISI  DI PULAU SUMATERA

Kebudayaan yg berkembang di Sumatera sangat kaya dengan tradisi dari beragam suku bangsa yg ada di pulau itu. Suku-suku yg tinggal di wilayah Sumatera antara lain suku Aceh, Tapanuli/Batak, Minangkabau, Lampung, Mentawai, Nias, dan masih banyak lagi.


Suku Batak



Suku Minangkabau




foto : koleksi kebudayaanindonesia.net


Suku Minangkabau menempati wilayah di bagian barat pulau Sumatera.

Suku Minang berasal dari bangsa Melayu, merupakan penganut sistem adat kekeluargaan melalui jalur perempuan atau matrilineal yg terbesar di dunia. Hukum adatnya juga berlandaskan ajaran Islam. Masyarakat Minang adalah pewaris tradisi lama Kerajaan Melayu dan Sriwijaya yg gemar berdagang dan dinamis. Masyarakat Minang cenderung demokratis dan egaliter.

Kaum perempuan di suku Minang memiliki kedudukan yg istimewa. Perempuan ditempatkan sebagai pewaris harta pusaka dan kekerabatan, juga berperan dalam pengambilan keputusan yg dibuat kaum lelaki dalam posisi mereka sebagai kerabat dari pihak ibu dan kepala suku.

Dalam berkesenian, orang Minang juga sangat menarik. Seni beladiri tradisional ala Minang yg disebut Silek atau Silat Minangkabau terkenal hingga ke mancanegara. Begitu juga dengan Tari Piring, seni berkata-kata, dan olahraga sipak rago (sepak takraw) sangat menarik untuk disaksikan.


Suku Mentawai



foto : koleksi sukumentawai.org


Suku Mentawai tinggal di wilayah Sumatera bagian barat, tepatnya di Kepulauan Mentawai. 


Sebelum masuknya peradaban luar, kehidupan suku Mentawai masih seperti masyarakat kuno di jaman neolitik. Mereka hidup dgn cara berburu dan meramu. Mereka hanya mengenal peralatan dari kayu dan batu. Pakaian yg sangat sederhana, untuk para pria hanya mengenakan celana yg terbuat dari kulit kayu, sementara wanita mengenakan rok dari anyaman serat pohon pisang. 

Hingga kini pun masyarakat Mentawai masih hidup dengan cara yg sederhana. Untuk memperoleh kebutuhan sehari-hari, mereka menukarkan barang2 hasil buruan dan hasil hutan mereka dengan para pendatang dari luar. 

Suku Mentawai umumnya tinggal di sebuah rumah tradisional besar, yg biasa mereka sebut "UMA". Setiap uma berisi beberapa keluarga dan dipimpin oleh seorang tokoh pemuka adat yg disebut Rimata. 


Kesenian suku Mentawai tertuang dalam wujud tari-tarian yg diiringi dengan alunan musik tradisional seperti gendang. Mereka juga sudah lama mengembangkan seni tatto tubuh yg spesifik.

Sumber : suku-dunia.blogspot.com


Indonesia - Early History

Saya mengawali perkenalan saya tentang sejarah bangsa dan negara Indonesia dg membaca buku-buku pelajaran sejarah di sekolah ketika saya masih usia Sekolah Dasar. Pengetahuan sejarah saya waktu itu masih terbatas pada wacana yg saya baca saja. Saya belum pernah mengeksplorasi kebenaran dari kisah sejarah yg saya baca di buku-buku. Hingga saya akhirnya tumbuh dewasa dan bisa menelusuri sendiri kebenarannya dg mendatangi tempat2 bersejarah yg tertulis di buku-buku sejarah itu, mendengarkan langsung cerita masa lalu dari pelaku-pelaku sejarah, salah satunya nenek saya sendiri, dan bertemu dg orang2 yg menjaga sejarah bangsa dan negara ini dan menjadikannnya sebagai bagian dari diri mereka.

Saat ini saya ingin mengingat kembali bagaimana awalnya sejarah bangsa dan negara Indonesia. Buku-buku pelajaran sekolah mengenai sejarah milik saya sudah lama hilang entah ke mana. Karena itu saya memutuskan untuk mencari infomasi di wikipedia saja sekedar untuk kilas balik memori.

Luar biasa bagaimana bangsa ini bisa berkembang maju dari masa ke masa. Mulai dari terbentuknya Karajaan bercorak Hindu-Budha abad ke 4, Kerajaan Islam abad ke 12, dan Kerajaan Kristen abad ke 16, munculnya era Kolonialisme Eropa abad ke 16-19 hingga jaman Kebangkitan Nasional akhir abad ke 18, Revolusi tahun 1945 dan masa-masa Kemerdekaan yg akhirnya diraih oleh bangsa ini, hingga jaman orde baru dan Reformasi.

Saya yakin, sejarah bangsa yg panjang dan lama telah membentuk karakter penduduknya menjadi seperti yg bisa anda lihat saat ini.

Karena kondisi geografis wilayah negara ini yg pada kenyataannya merupakan negara kepulauan, demikian juga dengan penduduknya, sejak awal telah memiliki keberagaman suku, bahasa, tradisi, dan budaya yg berbeda-beda. Tidak bisa dipungkiri bahwa antara pulau yg satu dg pulau lainnya memiliki keistimewaan masing-masing. Keistimewaan2 itulah yg akan saya coba ulaskan di tulisan-tulisan saya berikutnya.